Selamat, Teknik Mesin S-1 ITN Malang Raih Akreditasi A

Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang resmi merah akreditasi A. Pencapaian ini jelas membanggakan, karena sebelumnya Teknik Elektro S-1 juga meraih akreditasi serupa. Keputusan akreditasi dari BAN-PT tersebut ditetapkan pada tanggal 30 Mei 2018. Saat dikonfirmasi Dr. F Yudi Limpraptono, ST.MT., Dekan Fakultas Teknik Industri (FTI), ia membenarkan hal tersebut. “Benar bahwa Teknik Mesin S-1 sudah mendapat akreditasi A. Nilainya juga memuaskan 369,” ujarnya saat ditemui di kampus II, Senin (4/6).

Teknik Mesin S-1 merupakan salah satu jurusan tertua di ITN Malang selain Teknik Sipil. Berdiri sejak 1969, jadi menurut alumni magister Universitas Indonesia (UI) ini memang sudah selayaknya Teknik Mesin memperoleh akreditasi A. Pasalnya selama tiga kali berturut-turut masih berada di posisi B. “Ini sudah waktunya mendapatkan A, Secara alamiah mesin sudah memenuhi syarat untuk mencapai itu. Lagi pula Teknik Mesin sudah mempersiapkan diri dengan matang,” katanya.

Prestasi ini menurut Yudi tidak luput dari peran aktif bidang kemahasiswaan. Seperti halnya mahasiswa Teknik Mesin prestasinya sudah tidak diragukan lagi. Prestasi sudah sering diraih, dan mereka aktif mengikuti lomba-lomba bertaraf nasional dan internasional. Salah satu yang bergengsi adalah pernah juara satu tingkat nasional lomba kapal tanpa awak, serta pernah berpartisipasi dalam lomba mobil irit di Singapura. “Mesin prestasinya sudah banyak, terutama kegiatan kemahasiswaan, ini sangat membantu untuk mengisi poin-poin dalam akreditasi,” imbuhnya.

Yudi mengakui tidak gampang untuk meraih akreditasi A. Teknik Mesin sudah berupaya mengisi tujuh poin standart penilaian, antara lain visi misi, tata kelola, kemahasiswaan dan alumni, SDM, kurikulum, sarana dan prasarana, penelitian dan pengabdian masyarakat. “Kami mengisi poin standar penilaian, seperti SDM, perstasi mahasiswa, penelitian dosen dan sarana prasarananya lebih dari cukup. Kami juga menambah dosen yang disesuaikan dengan rasio mahasiswa,” terang Yudi yang kala itu didampingi oleh Dr. I Komang Astana Widi, ST.MT., Wakil Dekan I FTI.

Diraihnya akreditasi A tersebut tidak lepas dari kerjasama semua lini di Teknik Mesin S-1 dalam meningkatkan kualitas. Salah satunya dari sarana dan prasarana penunjang perkuliahan yang terus dilengkapi, termasuk jumlah dosen. Setidaknya menurut I Komang Astana Widi ada 20 dosen dengan sekitar 70 persen menjabat lektor kepala dan sisanya adalah lektor serta asisten ahli. “Karena sudah lama berdiri maka rata-rata kepangkatan di mesin sudah tinggi-tinggi. Tak lama lagi kami akan ketambahan para doktor yang akan menyelesaikan masa studi,” terang WD I FTI ini.

Mengayomi 709 mahasiswa, Teknik Mesin saat ini masih menjadi jurusan yang paling diminati selain Teknik Sipil. Menurut Komang, ini merupakan suatu hal yang membanggakan bagi semua. Apalagi dengan diraihnya akreditasi A, diprediksi peminat Teknik Mesin akan semakin meningkat. “Meskipun nanti animo pendaftar meningkat kami tetap akan membatasi dan menyaring, karena harus disesuaikan dengan rasio dosen dan mahasiswa 1:30,” ujarnya. (mer/humas)